Tepatnya di usia 13 tahun,
Apriani yang ada di bangku Sekolah Menengah Pertama tingkat 2, dia
sedang gemar-gemarnya untuk membuat cerita pendek, dia selalu memiliki
inspirasi yang sangat menarik, 1...2...3... cerpen telah dia buat dengan
baik, dia tak pernah memposting cerita pendeknya itu ke sosial media,
karena dia orangnya sangat tertutup.
Sampai dia menduduki bangku sekolah tingkat 3 dia masih membuat
cerpen-cerpen tentang cinta nan romantis, suatu ketika sang guru
pelajaran Bahasa Indonesia menugaskan kepada semua siswa untuk membuat
cerita pendek. Pada saat itu Apriani tak tahu harus membuat cerita
palagi, apa harus mengumpulkan cerpen yang telah ia buat sebelumnya atau
membuat cerpen lagi yang baru, dia pada saat itu Bimbang, dia meminta
solusi kepada temannya yang bernama Anggita, dan temannya itu
menyarankan Apriani utnuk membuat cerpen yang baru. Akhirnya Apriani
membuat cerpen yang baru.
Sang Guru memberikan tugas selama 2 minggu, dan Apriani yang pada saat
itu bimbang akhirnya mengambil keputusan untuk membuat cerpen tentang
cinta kembali yang berjudul "Kita" (isi cerpen Apriani)
"Hari
demi hari telah aku lalu, aku biasanya tak pernah merasakan hal seperti
ini, tak tahu apa namanya mungkin inilah yang dinamankan cinta. Aku
harus bisa seperti remaja-remaja lainnya yang bisa membuka hati untuk
seseorang yang mereka cintai dan dicintai.
Saat
ini aku berada di bangku Sekolah Menengah Pertama tepatnya aku berada
di kelas 3, di kelas 3 ini mulai untuk bertarung dengan ujian-ujian yang
membuat aku bisa mendapatkan ijazah. Dan setelah sekian lama aku
menutup diri untuk melihat laki-laki, di kelas 3 ini aku akan mencoba
untuk membuka hatiku kepada siapaun itu, tetapi tentunya aku memilah dan
memilih siapa yang akan berada di sampingku.
Ada
seorang laki-laki yang kelasnya bersebelahan dengan kelasku, aku dengan
dia mejalin hubungan sangat baik, bahkan kita satu kumpulan Excul
Pencinta Alam. Kita selalu bersama-sama, sampai waktu istirahat kita
selalu menghabiskan waktu bersama, tapi tidak hanya ada aku dan dia
melainkan teman-temanku yang bernama Fandi, Tando, Cantika, Angel, Olla.
Mereka juga selalu ikut bersama ku dan dia.
Persahabatan
kita cukup baik, aku dan dia cukup sangat dekat melebihi kedekatanku
dengan ke lima sahabatku itu, hingga akhirnya akupun bisa memiliki
status "Pacaran" dengan sang lelaki yang ada di kelas sebelah itu, aku
cukup bahagia dengan keberadaannya saat ini, dia selalu memberikan
semangat belajar untuk ku dan selalu memotivasiku dengan hal-hal yang
positif, dan akhirnya aku dan dia menjadi KITA"
Apriani menyelesaikan cerpennya hanya waktu beberapa jam saja.
Hingga akhirnya dua minggu kemudian dia mengumpulkan cerpennya itu,
alhasil dia mendapatkan nilai yang cukup memuaskan. Apriani orangnya
sangat tertutup dia memiliki teman yang bernama Anggita, Anggita adalah
teman satu bangku, dan juga ada Fandiano, Tresna, Cecil, dan Killa teman kelasnya. Kedekatan mereka sama persis seperti apa yang di ceritakan oleh Apriani dalam cerpen yang telah dikumpulkan kepada guru Bahasa Indonesia nya itu.
Hingga akhirnya teman-teman Apriani ingin membaca cerpen yang dibuat oleh Apriani. Apriani pun membiarkan teman-temannya untuk membaca cerpen yang dibuat olehnya. Setelah teman-temannya beres membaca cerpen itu, teman-temannya merasa aneh, karena cerpen yang dibuat oleh Apriani itu bukanlah cepen yang fiksi melainkan cerpen yang sesuai kenyataannya(Fakta).
Teman-temannya berusaha menanyakan semua kepada Apriani, dan dia selalu menjawabnya dengan senyuman. entah kenapa Apriani tak bercerita kepada teman-temannya.
Dan ternyata beberapa hari setelah Apriani membuat cerpen, kedekatannya dengan lelaki itu semakin dekat, teman-temannya tak menyangka ternyata Apriani yang sangat tertutup dan calm itu bisa dekat dengan laki-laki.
Cerpen yang dibuat oleh Apriani sebagai langkah awal untuk memberikan sinyal untuk lelaki itu, dan ternyata sudah lama juga lelaki itu mempunyai rasa untuk Apriani, dan ia tak pernah membicarakan itu sebelumnya kepada teman-temannya.
Hingga akhirnya Apriani dan lelaki yang diidamkannya itu bersama-sama, dan Cerpen yang ia buat itu sesuai dengan kenyataannya.
Hingga akhirnya teman-teman Apriani ingin membaca cerpen yang dibuat oleh Apriani. Apriani pun membiarkan teman-temannya untuk membaca cerpen yang dibuat olehnya. Setelah teman-temannya beres membaca cerpen itu, teman-temannya merasa aneh, karena cerpen yang dibuat oleh Apriani itu bukanlah cepen yang fiksi melainkan cerpen yang sesuai kenyataannya(Fakta).
Teman-temannya berusaha menanyakan semua kepada Apriani, dan dia selalu menjawabnya dengan senyuman. entah kenapa Apriani tak bercerita kepada teman-temannya.
Dan ternyata beberapa hari setelah Apriani membuat cerpen, kedekatannya dengan lelaki itu semakin dekat, teman-temannya tak menyangka ternyata Apriani yang sangat tertutup dan calm itu bisa dekat dengan laki-laki.
Cerpen yang dibuat oleh Apriani sebagai langkah awal untuk memberikan sinyal untuk lelaki itu, dan ternyata sudah lama juga lelaki itu mempunyai rasa untuk Apriani, dan ia tak pernah membicarakan itu sebelumnya kepada teman-temannya.
Hingga akhirnya Apriani dan lelaki yang diidamkannya itu bersama-sama, dan Cerpen yang ia buat itu sesuai dengan kenyataannya.
0 komentar:
Posting Komentar